Pulihkan Integritas Pernikahan dengan Pertobatan yang Tulus

(Matius 19:6 – "Maka bersatu lah mereka... yang dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.")


1. Dosa Perzinahan: Menghancurkan yang Kudus

Bayangkan seorang suami yang terjebak dalam perselingkuhan. Ia tahu itu salah, tapi godaan seolah menguasai hidupnya. Alkitab jelas menyatakan: "Jangan berzinah!" (Keluaran 20:14). Perzinahan bukan hanya melukai pasangan, tapi juga merusak ikatan kudus yang dirancang Tuhan. Seperti Amsal 6:32 berkata, "Siapa berzinah... melukai diri sendiri." Dosa ini merusak kepercayaan, keintiman, dan damai dalam rumah tangga.

2. Pernikahan Kristen: Janji Suci yang Melibatkan Tuhan

Pernikahan bukan sekadar kontrak antara suami-istri, tapi perjanjian tiga pihak: suami, istri, dan Kristus (Maleakhi 2:14). Kristus adalah fondasi yang menyatukan kedua hati. Efesus 5:25 mengingatkan: "Hai suami, kasihilah istrimu sebagaimana Kristus mengasihi jemaat." Ketika suami mengkhianati pasangan, ia tidak hanya melanggar janji pada manusia, tapi juga merusak gambaran kasih Kristus yang setia.

3. Jalan Pertobatan: Mengakui, Menyesali, dan Berbalik

Tuhan tidak menuntut kesempurnaan, tapi kerendahan hati untuk bertobat. "Jika kita mengaku dosa, Allah setia... untuk mengampuni" (1 Yohanes 1:9). Pertobatan sejati melibatkan:

  • Pengakuan jujur pada Tuhan dan pasangan (Mazmur 51:3-4).
  • Penyesalan yang mendalam , bukan sekadar rasa bersalah.
  • Komitmen untuk berubah , seperti Yehuda yang menyesali pengkhianatannya (Kejadian 44:18-34).

4. Membangun Kembali Integritas: 4 Langkah Praktis

a. Perkuat Hubungan dengan Tuhan

Jadikan waktu teduh dan doa sebagai prioritas. Biarkan Firman Tuhan membaharui pikiran (Roma 12:2).

b. Buka Komunikasi dengan Pasangan

Minta maaf dengan tulus, lalu bangun kembali kepercayaan lewat transparansi. "Akui kesalahanmu, maka doamu akan menjadi persembahan" (Amsal 28:13).

c. Hindari "Titik Lemah"

Jika godaan datang melalui media sosial atau pertemanan, batasi akses. Ingat: "Kasih itu tidak menyimpan kesalahan" (1 Korintus 13:5) — jangan beri ruang untuk dosa yang sama.

d. Cari Pertanggungjawaban

Bergabunglah dengan kelompok doa atau konselor Kristen. Seperti Paulus menasihati: "Hendaklah kamu saling menguatkan" (1 Tesalonika 5:11).

5. Pemulihan: Janji Allah untuk yang Setia

Allah berjanji: "Aku akan mengampuni pelanggaranmu... dan tidak mengingat dosamu lagi" (Yesaya 43:25). Pemulihan mungkin lambat, tapi pasti jika diiringi kesungguhan. Seperti Hosea yang tetap setia pada Gomer, Tuhan mengajarkan bahwa kasih sanggup menutupi kegagalan.

Refleksi Pribadi:

Apakah ada area dalam pernikahanmu yang perlu diperbaiki hari ini? Beranikan diri untuk memulai langkah pertama: berdoa, lalu bertindak!

Tuhan mengundangmu kembali: "Kuduskanlah dirimu, sebab Akulah yang menguduskan kamu" (Imamat 20:8). 🙏


Membangun Rumah Tangga di Atas Dasar Kristus
Bacaan: 1 Korintus 3:10-15